12.04.2019

Al-Qur'an Mengubah Hidupku

Hai namaku Tata, aku senang sekali membaca. Buku bacaan favoritku adalah Al-Qur'an. Aku mulai membaca Alquran sejak kecil. Ayah yang mengajariku cara membaca Al-Quran. Entahlah, setiap kali aku membaca Al-Qur'an aku merasakan kedamaian dan kehangatan mengalir disekujur tubuhku. Melalui Al-Qur'an aku mendapatkan sebuah hadiah terindah langsung dari sang pemilik semesta. Yah sebuah hidayah mengenal sunnah yang lebih indah dari dunia dan seisinya. Tidak hanya itu dengan membaca Al-Qur'an aku merasakan pemilik jagad raya sedang berkomunikasi denganku. Indah sekali bukan?  Namun dibalik keindahan itu ada banyak kendala yang kualami, beberapa diantaranya bacaanku masih terbata2 dan tidak semerdu syeikh alafasy hahaa. Meskipun begitu aku tetap terus membaca hingga khatam dan mengulanginya terus menerus hingga aku memutuskan untuk menghafal Al-Qur'an.  Hidup ini sangat datar jika hanya dihabiskan untuk membaca saja, aku butuh sesuatu yang menantang. Aku harus menjadi penghafal Al-Qur'an insya Allah semoga Allah merestui.

Menghafal Al-Qur'an bagiku adalah kenikmatan terbesar yaitu ridha Allah ﷻ. Dengan hafalanku aku berharap kelak diyaumil akhir saat semua manusia riuh berlari kocar kacir bagai anai2 berterbangan, aku datang memakaikan jubah kemuliaan dan mahkota di kepala kedua orangtuaku. Lalu kami duduk dibawah pohon yang rindang menikmati buah2an yang ranum ditemani semilir angin yang berhembus lembut dengan kicauan burung riang gembira penuh kedamaian. Kemudian kami pun beranjak menuju rumah rasulullah ﷺ. Ah, sungguh aku tak percaya diri. Apakah aku pantas?

Itulah harapanku, terlihat gila namun hidup tanpa harapan jauh lebih menyeramkan daripada tersandung kegagalan. Sekarang saatnya aku mendaki melewati terjalnya hambatan2 tuk menggapai impianku. Terkadang futur menyerangku tapi aku tidak ingin buru2 menyerah dan melumpuhkan semangatku. Aku hanya belum menyusun berlapis strategi agar dilimpahi pertolongan dariNya. Bagaimana mungkin aku menyerah padahal Allah ﷻ  telah memberi garansi dalam firmanNya dan mengulangi pada redaksi yang sama sebanyak 4 kali pada QS. Qamar ayat 17, 22, 32, dan 40  bahwa menghafal Quran itu mudah. Jika aku menyerah itu sama artinya aku tidak percaya pada garansiNya.

Perlahan namun pasti Al-Qur'an telah mengubah hidupku. Semoga Al-Qur'an mampu merekontruksi prilaku dan kepribadianku kearah yang lebih positif. Dan semoga aku mampu menyelesaikan tugasku mencapai garis finish dengan sempurna walau kadang dibayangi rasa takut tentang hasil yang tak sesuai harapan. Tapi aku yakin sang penggenggam nyawa tidak akan menyia2kan usaha hambanya, karena hasil tidak akan menghianati usaha namun hasil tetaplah menjadi hak prerogatif Allah ﷻ. Tugasku hanya berlari secepat dan sebaik yang aku bisa sisanya kuserahkan pada sang pemilik jiwa  ragaku.

12.03.2019

NgeTeh

Ini adalah cara saya menikmati hidup diawal hari dengan menyeruput secangkir teh ada getir kebahagian yang tidak bisa saya terjemahkan. Cairan bening kecoklatan menyentuh lidah mengalir masuk ke tenggorokan. Seduhan air panas,  gula, dan teh membaur menjadi satu dalam sebuah wadah. Yeah kita menyebutnya secangkir teh bukan secangkir air panas atau secangkir gula. Namun air panas dan gula tidak pernah protes padahal tanpa keduanya tidak akan pernah ada sebutan secangkir teh. 
Begitulah hidup kebaikan yang kita lakukan  tidak pernah disebut namun sebaliknya keburukan akan selalu diekspos dan menjadi buah bibir yang berantai. Iklaslah seperti gula yang memberi rasa manis dan air panas yang memberi kehangatan.
Teruslah berbuat kebaikan walau namamu tak pernah disebut, karena kebaikan bukan untuk disebut melainkan untuk dirasakan.
Mari rasakan nikmatnya secangkir teh dipagi hari.
Yuk Mari ngeTeh 😊

_NoveeTa MuchTar_